Bocah Tausiyah yang Viral Meninggal Dunia, Netizen Berduka
- 3 tahun yang lalu
SUKABUMIUPDATE.com - Aming Abdullah, bocah asal Malaysia yang viral di media sosial dikabarkan meninggal dunia. Aming kerap memberikan nasehat atau Tausiyah di akun TikToknya, muhdaming.
Media online TheStar menuliskan bocah berusia delapan tahun itu meninggal pada Kamis, 26 Agustus 2021 pukul 1.30 dini hari di Tawau, Sabah, Malaysia, setelah mengalami sesak napas. Ibunya Santi Sabri membantah kalau anaknya terkena Covid-19.
“Anak saya sehat dan masih bermain kemarin. Dia bahkan membantu membawakan barang-barang. Tengah malam, ia mengatakan ingin makan mie dan jam 1 dini hari tiba-tiba dia ingin salat sebelum akhirnya meninggal,” ujar Santi.
Bernama lengkap Muhammad Aming Salleh Abdullah atau yang dikenal dengan Aming Abdullah sering memberikan nasihat kepada netizen. Salah satunya adalah mengenai cara memakai masker yang dibenar agar tidak dimarahi oleh polisi.
Konten terakhirnya ia menyarankan para wanita untuk berhenti memasang poster-poster artis luar negeri yang suka operasi plastik. Kabar meninggalnya Aming ini ditanggapi oleh Perdana Menteri Malaysia Ismail Sabri Yaakob.
Di halaman Facebooknya, Ismail mengenang Aming yang suka memberikan nasihat baik pada netizen. “Ternyata almarhum adik Aming merupakan seorang anak yang sangat baik dan bijaksana. Sama-sama kita kirimkan Al Fatihah untuk adik Aming yang kita sayangi,” tulis Ismail.
Dari dalam negeri, Ustad Das’ad Latif juga mengungkapkan rasa dukanya. Das’ad mengunggah di halaman Instagramnya video dari akun TikTok Aming. “Adik Muhammad Aming, kelahiran negeri Sabah, Malaysia, keturunan tanah Bugis, banyak mengcopy ceramah-ceramah saya sehingga sangat membantu menyebarkan pesan-pesan dakwah, terutama di negeri tetangga Malaysia,” tulis Das’ad.
Das’ad ingat pertama kali ia melihat video-video Aming yang disebutnya cerdas. Ia yakin Aming adalah keturunan Bugis karena namanya sangat khas Bugis. “Saya bahkan niat ketemu dia kelak di Tawau Malaysia, namun pagi tadi, tepatnya pukul 1 dini hari waktu Malaysia, Adik Aming wafat,” tulis Das’ad.
Selengkapnya Tap/Klik Link di Bio
Redaktur: Fit NW
Editor Video: Bahasaehan
Media online TheStar menuliskan bocah berusia delapan tahun itu meninggal pada Kamis, 26 Agustus 2021 pukul 1.30 dini hari di Tawau, Sabah, Malaysia, setelah mengalami sesak napas. Ibunya Santi Sabri membantah kalau anaknya terkena Covid-19.
“Anak saya sehat dan masih bermain kemarin. Dia bahkan membantu membawakan barang-barang. Tengah malam, ia mengatakan ingin makan mie dan jam 1 dini hari tiba-tiba dia ingin salat sebelum akhirnya meninggal,” ujar Santi.
Bernama lengkap Muhammad Aming Salleh Abdullah atau yang dikenal dengan Aming Abdullah sering memberikan nasihat kepada netizen. Salah satunya adalah mengenai cara memakai masker yang dibenar agar tidak dimarahi oleh polisi.
Konten terakhirnya ia menyarankan para wanita untuk berhenti memasang poster-poster artis luar negeri yang suka operasi plastik. Kabar meninggalnya Aming ini ditanggapi oleh Perdana Menteri Malaysia Ismail Sabri Yaakob.
Di halaman Facebooknya, Ismail mengenang Aming yang suka memberikan nasihat baik pada netizen. “Ternyata almarhum adik Aming merupakan seorang anak yang sangat baik dan bijaksana. Sama-sama kita kirimkan Al Fatihah untuk adik Aming yang kita sayangi,” tulis Ismail.
Dari dalam negeri, Ustad Das’ad Latif juga mengungkapkan rasa dukanya. Das’ad mengunggah di halaman Instagramnya video dari akun TikTok Aming. “Adik Muhammad Aming, kelahiran negeri Sabah, Malaysia, keturunan tanah Bugis, banyak mengcopy ceramah-ceramah saya sehingga sangat membantu menyebarkan pesan-pesan dakwah, terutama di negeri tetangga Malaysia,” tulis Das’ad.
Das’ad ingat pertama kali ia melihat video-video Aming yang disebutnya cerdas. Ia yakin Aming adalah keturunan Bugis karena namanya sangat khas Bugis. “Saya bahkan niat ketemu dia kelak di Tawau Malaysia, namun pagi tadi, tepatnya pukul 1 dini hari waktu Malaysia, Adik Aming wafat,” tulis Das’ad.
Selengkapnya Tap/Klik Link di Bio
Redaktur: Fit NW
Editor Video: Bahasaehan