BANJARMASIN, KOMPAS.TV - Hal yang tak biasa dilakukan mahasiswi saat aksi save KPK di Banjarmasin, kamis sore (24/6/2021).
Maju ke baris depan, rombongan pemudi ini tampak tak ingin kalah garang dengan rekan-rekan putranya menyuarakan penolakan atas dugaan pelemahan KPK.
Mereka pun lantang berorasi di depan anggota kepolisian yang juga akhirnya mengerahkan jajaran polwannya menghadapi para mahasiswi.
Aksi save KPK yang berlangsung kali kedua di Banjarmasin tersebut memang sempat memanas akibat terjadinya kontak fisik antara polisi dan mahasiswa.
Namun setelah lebih cair, aksi berlangsung cukup tertib dengan melibatkan para mahasiswi dan srikandi Polri.
Aksi Save KPK ini sudah berlangsung dua kali dan melibatkan lebih banyak massa mahasiswa dari pada aksi yang pertama.
Jumlah mahasiswi yang ikut dalam aksi pun cukup banyak namun dapat dikoordinir dengan baik oleh koordinator mahasiswa sehingga tak terlibat saat suasana memanas.
Adapun tuntutan mahasiswa masih sama, diantaranya penolakan pelemahan terhadap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) hingga meminta Ketua KPK, Firli Bahuri dipecat.
Namun pada aksi kedua, Mahasiswa meminta Ketua DPRD Kalsel datang untuk menyampaikan langsung aspirasi dan turut menolak TWK KPK yang membuat 75 pegawai KPK dinonaktifkan.
Maju ke baris depan, rombongan pemudi ini tampak tak ingin kalah garang dengan rekan-rekan putranya menyuarakan penolakan atas dugaan pelemahan KPK.
Mereka pun lantang berorasi di depan anggota kepolisian yang juga akhirnya mengerahkan jajaran polwannya menghadapi para mahasiswi.
Aksi save KPK yang berlangsung kali kedua di Banjarmasin tersebut memang sempat memanas akibat terjadinya kontak fisik antara polisi dan mahasiswa.
Namun setelah lebih cair, aksi berlangsung cukup tertib dengan melibatkan para mahasiswi dan srikandi Polri.
Aksi Save KPK ini sudah berlangsung dua kali dan melibatkan lebih banyak massa mahasiswa dari pada aksi yang pertama.
Jumlah mahasiswi yang ikut dalam aksi pun cukup banyak namun dapat dikoordinir dengan baik oleh koordinator mahasiswa sehingga tak terlibat saat suasana memanas.
Adapun tuntutan mahasiswa masih sama, diantaranya penolakan pelemahan terhadap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) hingga meminta Ketua KPK, Firli Bahuri dipecat.
Namun pada aksi kedua, Mahasiswa meminta Ketua DPRD Kalsel datang untuk menyampaikan langsung aspirasi dan turut menolak TWK KPK yang membuat 75 pegawai KPK dinonaktifkan.
Category
🗞
Berita