JAKARTA, KOMPAS.TV - Di tengah kontroversi pengembangan vaksin nusantara yang dilakukan di RSPAD Gatot Subroto, pihak TNI Angkatan Darat menegaskan vaksin nusantara bukanlah program dari TNI.
Menurut Kapuspen, Vaksin Nusantara bukanlah program TNI. Namun demikian, TNI akan tetap mendukung dengan beberapa catatan.
"Program Vaksin Nusantara bukanlah program dari TNI. Namun demikian, sesuai program dari Pemerintah terkait berbagai bentuk inovasi dalam negeri seperti vaksin dan obat-obatan untuk menanggulangi Covid-19, maka TNI akan selalu mendukungnya dengan catatan," ungkap Riad.
TNI angkatan darat mendukung pengembangan vaksin Covid-19 asalkan memenuhi persyaratan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Pihak TNI Angkatan Darat juga menegaskan akan mengatur penggunaan fasilitas dan tenaga ahli RSPAD Gatot Subroto dalam praktik pengujian vaksin nusantara dengan perjanjian kerja sama agar tidak mengganggu operasional rumah sakit.
Penelitian vaksin dendritik yang diberi nama vaksin nusantara ini sebelumnya dilakukan di RSUP Kariadi Semarang, sebelum dilanjutkan di RSPAD Gatot Subroto.
Namun kini BPOM masih menunggu perbaikan dari hasil uji klinik tahap I.
Penelitian vaksin nusantara menjadi polemik setelah para peneliti bersikukuh melanjutkan tahapan penelitian ke uji klinik tahap II meski tidak mengantongi izin BPOM.
Menurut Kapuspen, Vaksin Nusantara bukanlah program TNI. Namun demikian, TNI akan tetap mendukung dengan beberapa catatan.
"Program Vaksin Nusantara bukanlah program dari TNI. Namun demikian, sesuai program dari Pemerintah terkait berbagai bentuk inovasi dalam negeri seperti vaksin dan obat-obatan untuk menanggulangi Covid-19, maka TNI akan selalu mendukungnya dengan catatan," ungkap Riad.
TNI angkatan darat mendukung pengembangan vaksin Covid-19 asalkan memenuhi persyaratan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Pihak TNI Angkatan Darat juga menegaskan akan mengatur penggunaan fasilitas dan tenaga ahli RSPAD Gatot Subroto dalam praktik pengujian vaksin nusantara dengan perjanjian kerja sama agar tidak mengganggu operasional rumah sakit.
Penelitian vaksin dendritik yang diberi nama vaksin nusantara ini sebelumnya dilakukan di RSUP Kariadi Semarang, sebelum dilanjutkan di RSPAD Gatot Subroto.
Namun kini BPOM masih menunggu perbaikan dari hasil uji klinik tahap I.
Penelitian vaksin nusantara menjadi polemik setelah para peneliti bersikukuh melanjutkan tahapan penelitian ke uji klinik tahap II meski tidak mengantongi izin BPOM.
Category
🗞
Berita