Wanita Muda Peranjin Cobek Bertahan Ditengah Pandemi

  • 3 tahun yang lalu
CIANJUR, KOMPAS.TV - Menjadi Perajin cobek dan tungku tradisional merupakan usaha turun temurun Warga Kampung Ciluncat, Desa Cibadak, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.

Meski Masyarakat sudah banyak beralih menggunakan alat dapur modern, namun usaha pembuatan cobek dan tungku tradisional dari tanah liat ini terus ditekuni. Salah satu perajin yang bertahan yakni, rani anjani, seorang perempuan mudah berusia 22 tahun.

Ia meneruskan usaha yang diwariskan keluarga secara turun temurun. Setiap harinya, rani, mampu membuat 50 buah cobek. Bahkan Pandemi Covid-19, tak menyurutkan perempuan muda ini untuk tetap bertahan.

Proses pembuatan cobek dan tungku dari tanah liat ini memang cukup lama, mulai dari proses pembuatan, pengeringan, pembakaran, hingga proses akhir. Setelah jadi, cobek dari bahan tanah liat ini kemudian dijual ke Pengepul dengan harga dua ribu sampai tiga ribu rupiah per cobek tergantung ukuran. dari pengepul cobek cobek ini kemudian didistribusikan ke sejumlah Kota seperti Sukabumi, Bogor, hingga ke Wilayah Banten.

Sementara, untuk tetap melestarikan produk tradisional ini, pihak Desa setempat pun turut serta mengenalkan produk unggulan ini. Selain menjadi sentra produksi, kampung yang mayoritas Wargamya merupakan perajin cobek dan tungku tradisional ini diharapkan bisa menjadi destinasi wisata dan edukasi bagi Wisatawan, sehingga dapat meningkatkan perekonomian warga setempat.