Perawat Honorer di Rembang Tuntut Kesejahteraan

  • 3 tahun yang lalu
REMBANG, KOMPAS.TV - Puluhan perawat honorer di Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, menuntut peningkatan kesejahteraan. Mereka menuntut agar diangkat menjadi Pegawai Kontrak dengan Perjanjian Kerja atau P3K.

Tuntutan puluhan perawat honorer ini disampaikan saat menghadiri sosialisasi tiga pilar anggota DPR RI di Gedung Persatuan Perawat Nasional Indonesia, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, dihadapan Anggota DPR RI, Edi Wuryanto.

Para perawat ini menuntut agar pemerintah memperhatikan kesejahteraan mereka. Pasalnya selama ini mereka hanya mendapat gaji Rp 30.000 hingga Rp 50.000 setiap harinya. Gaji tersebut dinilai tidak sepadan dengan perjuangan mereka di tengah pandemi virus korona. Mereka pun meminta agar diprioritaskan dalam pengangkatan Pegawai Kontrak dengan Perjanjian Kerja atau P3K.

"Kami tidak punya legalitas. SK juga tidak punya, hanya mendapatkan surat tugas. Nakes honorer di Kabupaten Rembang hanya mendapatkan gaji Rp 30.000 sampai Rp 50.000 per hari. Gaji tesebut dinilainya tidak sebanding dengan pekerjaan mereka saat ini yang harus berjibaku melawan penularan Covid -19" kata Dian Indah, Perawat Honorer.

" Bupati rembang sudah mendukung, dinas kesehatan sudah oke, saya hanya memastikan data para Nakes honorer di tiap kabupaten tercatat di Kemenkes. Dan Saya memastikan datanya harus sudah masuk ke dalam sistem. Jangan sampai terlambat" kata Edi Wuryanto, Anggota Komisi IX DPR RI.

Puluhan perawat honorer di Kabupaten Rembang sendiri rata-rata telah berusia di atas 30 tahun. Mereka kebanyakan telah bekerja di atas 5 tahun di sejumlah rumah sakit dan puskesmas.

#Rembang #PerawatHonorer #JawaTengah