Gunung Merapi Siaga 3, Guguran Awan Panas Terjadi Tiga Kali ke Arah Barat Daya
- 3 tahun yang lalu
SLEMAN, KOMPAS.TV - Gunung Merapi kembali erupsi disertai awan panas guguran. Hingga Rabu (20/12/201) siang, awan panas guguran merapi terjadi sebanyak tiga kali ke arah barat daya.
Diperkirakan jarak luncur guguran awan panas terjauh sekitar 1,2 kilometer mengarah ke barat daya kawah merapi di sekitar Hulu Kali Boyong dan Krasak.
Selain awan panas guguran Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi Yogyakarta juga mencatat terjadi luncuran lava pijar sebanyak 47 kali. Luncuran lava pijar juga mengarah ke barat daya.
Hingga saat ini, status Gunung Merapi masih berada di level III atau siaga.
Meski telah terjadi erupsi Gunung Merapi dengan guguran lava pijar ataupun lava panas yang mengarah ke barat daya atau ke Sungai Krasak, namun pemerintah kabupaten Magelang, Jawa Tengah, belum akan menambah posko pengungsian.
Hal ini didasarkan pada rekomendasi yang ditetapkan oleh BPPTKG Yogyakarta yakni radius aman sejauh 5 kilometer dari puncak.
Terkait ancaman bahaya lahar hujan merapi yang sudah berada di lereng gunung, jumlah material vulkanik sampai saat ini masih tergolong kecil.
Sehingga diperkirakan tidak akan mencapai ke permukiman penduduk.
Diperkirakan jarak luncur guguran awan panas terjauh sekitar 1,2 kilometer mengarah ke barat daya kawah merapi di sekitar Hulu Kali Boyong dan Krasak.
Selain awan panas guguran Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi Yogyakarta juga mencatat terjadi luncuran lava pijar sebanyak 47 kali. Luncuran lava pijar juga mengarah ke barat daya.
Hingga saat ini, status Gunung Merapi masih berada di level III atau siaga.
Meski telah terjadi erupsi Gunung Merapi dengan guguran lava pijar ataupun lava panas yang mengarah ke barat daya atau ke Sungai Krasak, namun pemerintah kabupaten Magelang, Jawa Tengah, belum akan menambah posko pengungsian.
Hal ini didasarkan pada rekomendasi yang ditetapkan oleh BPPTKG Yogyakarta yakni radius aman sejauh 5 kilometer dari puncak.
Terkait ancaman bahaya lahar hujan merapi yang sudah berada di lereng gunung, jumlah material vulkanik sampai saat ini masih tergolong kecil.
Sehingga diperkirakan tidak akan mencapai ke permukiman penduduk.