8 Gorila Positif Covid-19, Dengan Gejala Batuk
- 3 tahun yang lalu
CALIFORNIA, KOMPAS.TV - Beberapa gorila di Taman Safari Kebun Binatang San Diego telah dites positif virus corona.
Dilansir dari APTN, temuan kasus positif pada primata ini, diyakini sebagai kasus pertama di Amerika Serikat dan mungkin di dunia.
Direktur Eksekutif Kebun Binatang San Diego Lisa Peterson, mengatakan bahwa delapan gorila yang tinggal bersama di taman itu diyakini mengidap virus dan beberapa telah batuk, Senin (11/01/2021).
Taman safari menguji tinja kelompok gorila setelah dua kera mulai batuk pada 6 Januari 2021.
Hasil tes positif dikonfirmasi oleh Laboratorium Layanan Hewan Nasional Departemen Pertanian AS pada tiga gorila.
Sementara tim menduga, penularan berasal dari anggota tim perawatan yang juga dites positif terkena virus.
Para anggota perawat kebun binatang memang tidak menunjukkan gejala dan selalu mengenakan masker di sekitar gorila.
Taman telah ditutup untuk umum sejak 6 Desember sebagai bagian dari lockdown di negara bagian California untuk mengekang kasus virus corona.
Dokter hewan memberi mereka vitamin, cairan dan makanan tetapi tidak ada pengobatan khusus untuk virusnya.
APTN menuliskan pakar satwa liar telah menyatakan keprihatinan tentang gorila yang menginfeksi virus corona, adalah spesies terancam punah.
Mereka adalah gorila yang populasinya telah menurun lebih dari 60 persen selama dua dekade terakhir karena perburuan dan penyakit.
Dilansir dari APTN, temuan kasus positif pada primata ini, diyakini sebagai kasus pertama di Amerika Serikat dan mungkin di dunia.
Direktur Eksekutif Kebun Binatang San Diego Lisa Peterson, mengatakan bahwa delapan gorila yang tinggal bersama di taman itu diyakini mengidap virus dan beberapa telah batuk, Senin (11/01/2021).
Taman safari menguji tinja kelompok gorila setelah dua kera mulai batuk pada 6 Januari 2021.
Hasil tes positif dikonfirmasi oleh Laboratorium Layanan Hewan Nasional Departemen Pertanian AS pada tiga gorila.
Sementara tim menduga, penularan berasal dari anggota tim perawatan yang juga dites positif terkena virus.
Para anggota perawat kebun binatang memang tidak menunjukkan gejala dan selalu mengenakan masker di sekitar gorila.
Taman telah ditutup untuk umum sejak 6 Desember sebagai bagian dari lockdown di negara bagian California untuk mengekang kasus virus corona.
Dokter hewan memberi mereka vitamin, cairan dan makanan tetapi tidak ada pengobatan khusus untuk virusnya.
APTN menuliskan pakar satwa liar telah menyatakan keprihatinan tentang gorila yang menginfeksi virus corona, adalah spesies terancam punah.
Mereka adalah gorila yang populasinya telah menurun lebih dari 60 persen selama dua dekade terakhir karena perburuan dan penyakit.