SAMARINDA, KOMPAS.TV - Komandan pusat misi pemeliharaan perdamaian (PMPP) TNI, mayjen TNI Victor Hasudungan Simatupang didampingi kapoksahli brigjen TNI Erwin Herviana, kasrem kolonel inf Triyono serta danyonzipur 17/AD letkol CZI Heru Aprianto, melakukan kunjungan ke mako yonzipur 17/AD kodam VI/mulawarman di Kelurahan Makroman, Kecamatan Sambutan, Kota Samarinda, pada rabu siang.
Kedatangannya dan tim dalam rangka pengarahan kepada prajurit yonzipur 17/ad sebagai team pre-recruitment mobile team (PRMT) satgas kizi tni konga xxxvii-h minusca ta 2021 di yonzipur 17/AD kodam VI/mulawarman.
Mayjen TNI Victor H Simatupang mengungkapkan sebanyak 200 prajurit TNI akan diberangkatkan dalam misi perdamaian di Centra Afrika dengan melalui tahap seleksi yaitu harus lulus ujian kesehatan, samapta, bahasa inggris, mengemudi dan ujian computer. Setelah itu akan mendapatkan pelatihan selama 30 hari di Sentul, Bogor.
200 prajurit ini nantinya memiliki misi perdamaian untuk membangun infrastruktur dan fasilitas umum bagi masyarakat di sekitar operasi perdamaian. Selain itu harus menjalin komunikasi yang baik kepada faksi-faksi yang bertikai.
Ditambahkannya, dimasa pandemi setiap kegiatan akan dilakukan protokol kesehatan ketika ada prajurit yang terjangkit covid-19, maka dipastikan prajurit tersebut tidak akan berangkat dan akan mendapatkan perawatan medis.
#MisiPerdamaian#200PrajuritTNI#SeleksiPrajurit
Kedatangannya dan tim dalam rangka pengarahan kepada prajurit yonzipur 17/ad sebagai team pre-recruitment mobile team (PRMT) satgas kizi tni konga xxxvii-h minusca ta 2021 di yonzipur 17/AD kodam VI/mulawarman.
Mayjen TNI Victor H Simatupang mengungkapkan sebanyak 200 prajurit TNI akan diberangkatkan dalam misi perdamaian di Centra Afrika dengan melalui tahap seleksi yaitu harus lulus ujian kesehatan, samapta, bahasa inggris, mengemudi dan ujian computer. Setelah itu akan mendapatkan pelatihan selama 30 hari di Sentul, Bogor.
200 prajurit ini nantinya memiliki misi perdamaian untuk membangun infrastruktur dan fasilitas umum bagi masyarakat di sekitar operasi perdamaian. Selain itu harus menjalin komunikasi yang baik kepada faksi-faksi yang bertikai.
Ditambahkannya, dimasa pandemi setiap kegiatan akan dilakukan protokol kesehatan ketika ada prajurit yang terjangkit covid-19, maka dipastikan prajurit tersebut tidak akan berangkat dan akan mendapatkan perawatan medis.
#MisiPerdamaian#200PrajuritTNI#SeleksiPrajurit
Category
🗞
Berita