Peretas Tiongkok Mencuri Data dari Uni Afrika

  • 4 tahun yang lalu

AS memperingatkan negara-negara Pasifik untuk menghindari perusahaan telekomunikasi Tiongkok, Huawei Marine. Itu, setelah perusahaan tersebut menawarkan untuk membangun kabel internet bawah laut, di wilayah itu dengan tawaran potongan harga.

AS telah melakukan kampanyenya melawan telekomunikasi Tiongkok di bawah air. Washington telah memperingatkan negara-negara kepulauan Pasifik agar tidak menerima tawaran potongan harga untuk membangun kabel internet bawah laut di Pasifik, dari Huawei Marine, Tiongkok. Itu adalah proyek senilai hampir 73 juta Dolar (Rp 1 T), yang sebagian dibiayai oleh Bank Dunia, dirancang untuk memberikan peningkatan internet ke Nauru, Mikronesia dan Kiribati.

Huawei sebenarnya telah mendivestasi Huawei Marine awal tahun ini Namun, itu masih perusahaan Tiongkok, dan diharuskan oleh hukum untuk bekerja sama dengan badan intelijen dan keamanan Beijing. Proyek kabel ini bisa sangat berisiko bagi Washington.

Kini kita beralih ke Afrika, dimana Partai Komunis Tiongkok telah mengumpulkan data dari politisi Afrika selama bertahun-tahun. Ini, menurut laporan eksklusif Reuters.

Sebelum KTT pemimpin tahunan Uni Afrika awal tahun ini, teknisi menemukan peretas Tiongkok mencuri rekaman dari kamera pengintai mereka sendiri. Pelanggaran keamanan terjadi di markas Uni Afrika di ibu kota Ethiopia.

Pekerja Tiongkok membangun pusat konferensi terkait, termasuk kamera keamanan, pada tahun 2012. Teknisi Tiongkok masih membantu memelihara infrastruktur digital organisasi itu.

Pada tahun 2018 lalu, sebuah surat kabar Prancis melaporkan bahwa karyawan Uni Afrika telah membuat penemuan yang mengganggu. Mereka menemukan server di pusat konferensi baru, mengirimkan salinan konten mereka ke Shanghai setiap malam. Dan bahwa perangkat pendengar telah dipasang di dalam gedung tersebut.

-------------

Penjelasan tentang istilah “Virus Partai Komunis Tiongkok (Virus PKT)”
New Tang Dynasty (NTD) Television menggunakan istilah “Virus Partai Komunis Tiongkok” atau “Virus PKT” sebagai pengganti dari istilah “COVID-19” atau “Virus Korona Baru”, akibat dari tindakan menutup-nutupi Partai Komunis Tiongkok di awal penyebaran virus dan menyebabkan pandemi global.
Editorial The Epoch Times berbahasa Inggris yang merupakan media afiliasi NTD juga mengungkapkan bahwa penggunaan nama “Virus PKT” diperlukan untuk membedakan para ‘korban virus’ (warga Tiongkok dan dunia) dari ‘pihak yang mengorbankan’ (Partai Komunis Tiongkok)

Donasi dukung kami ☛ https://ntdindonesia.com/donasi/
Lebih banyak berita dan artikel ☛ https://ntdindonesia.com/
Terhubung dengan kami di Facebook ☛ https://facebook.com/ntdindonesia/
Saksikan juga video kami di ☛ https://www.dailymotion.com/ntdindonesia
Video inspirasi setiap hari ☛ https://www.youtube.com/ntdkehidupan

#afrika #tiongkok #peretas #hacker #uniafrika #spion #spionase #matamata #pkt #partaikomunistiongkok #global #dunia #tiongkok #cina #china #beijing #keamanan #operasi #rahasia

Category

🗞
News

Dianjurkan