Berkurang! Hari Kelima Larangan Mudik, Kendaraan Putar Balik Cenderung Menurun
- 4 tahun yang lalu
CIKARANG, KOMPAS.TV - Jumlah pengendara yang diminta putar balik karena kedapatan hendak mudik, lewat tol Jakarta-Cikampek, sudah mulai berkurang.
Sejak pukul 12 malam hingga pukul 6 pagi Waktu Indonesia Barat, setidaknya tercatat 73 kendaraan harus keluar gerbang Tol Cikarang Barat dan memutar balik.
Di hari kelima larangan mudik, kendaraan yang nekat mudik melalui Tol Jakarta-Cikampek paling banyak adalah kendaraan pribadi.
Para pengendara diberhentikan dan harus putar arah, karena tidak mampu menunjukkan surat tugas dan terindikasi akan mudik.
Namun berdasarkan data dari petugas di pos pemeriksaan, jumlah kendaraan pemudik yang mencoba lewat gerbang Tol Cikarang cenderung menurun, dibanding hari sebelumnya.
Menurut pantauan tim Kompas TV, 400 lebih kendaraan harus memutar balik pada hari sebelumnya.
Namun, pada hari ini hanya 88 kendaraan yang harus putar balik.
Hal ini didukung oleh banyaknya pekerja travel yang sudah tidak mau mengangkut penumpang untuk jarak jauh atau mudik.
Kendaraan pribadi juga mengalami pengurangan sebagai pelanggar.
Sejak pukul 12 malam hingga pukul 6 pagi Waktu Indonesia Barat, setidaknya tercatat 73 kendaraan harus keluar gerbang Tol Cikarang Barat dan memutar balik.
Di hari kelima larangan mudik, kendaraan yang nekat mudik melalui Tol Jakarta-Cikampek paling banyak adalah kendaraan pribadi.
Para pengendara diberhentikan dan harus putar arah, karena tidak mampu menunjukkan surat tugas dan terindikasi akan mudik.
Namun berdasarkan data dari petugas di pos pemeriksaan, jumlah kendaraan pemudik yang mencoba lewat gerbang Tol Cikarang cenderung menurun, dibanding hari sebelumnya.
Menurut pantauan tim Kompas TV, 400 lebih kendaraan harus memutar balik pada hari sebelumnya.
Namun, pada hari ini hanya 88 kendaraan yang harus putar balik.
Hal ini didukung oleh banyaknya pekerja travel yang sudah tidak mau mengangkut penumpang untuk jarak jauh atau mudik.
Kendaraan pribadi juga mengalami pengurangan sebagai pelanggar.