WHO Tidak Menganjurkan Pemakaian Bilik Disinfeksi kepada Manusia secara Langsung

  • 4 tahun yang lalu
KOMPAS.TV - Penggunaan bilik disinfeksi, dengan penyemprotan disinfektan langsung ke tubuh manusia, tidak direkomendasikan organisasi kesehatan dunia, WHO.

Yang dianjurkan, bilik disinfeksi, berisi cairan antiseptik, yang aman untuk manusia, serta sesuai prosedur kesehatan.

Guna mencegah penyebaran Covid-19, sekelompok pemuda di Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, membuat gerbang disinfeksi, di pintu masuk desa dan masjid.

Selain itu, para pemuda desa juga melakukan penyemprotan, dengan menggunakan mobil bak terbuka.

Para pemuda desa menyebut, menggunakan mesin pompa air, yang berisi cairan disinfektan, dan bekerja otomatis selama 24 jam.

Terkait bilik disinfeksi, Direktur Kesehatan Lingkungan Ditjen Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan, menyebutkan penggunaan bilik disinfeksi, bisa berdampak buruk bagi kesehatan manusia.

Kementerian kesehatan menekankan, disinfeksi hanya diterapkan pada permukaan benda yang sering disentuh manusia, dan bukan pada manusia.

Sementara itu Ikatan Dokter Indonesia, IDI, meminta agar bilik disinfeksi yang ada, diganti sistemnya sesuai dengan standar kesehatan, dan harus dipastikan aman bagi tubuh manusia.

Ketua Satgas Penanganan Covid-19, Ikatan Dokter Indonesia, IDI, Zubairi Djoerban, menyatakan keberadaan bilik disinfeksi tidak direkomendasikan WHO, karena mengandung alkohol.

WHO tidak merekomendasikan cairan disinfektan seperti alkohol dan klorin, digunakan dalam bilik disinfeksi, karena dapat menimbulkan iritasi, dan pemicu kanker.

Untuk itu, yang digunakan seharusnya cairan antiseptik, yang aman sesuai standar WHO, serta sesuai prosedur kesehatan.

Meski begitu, masyarakat jangan sampai melupakan pola hidup sehat dan bersih, seperti mencuci tangan dengan sabun, makan yang sehat, dan penerapan tetap berada di rumah.