Keren! Ogoh-Ogoh Ramah Lingkungan

  • 4 tahun yang lalu
DENPASAR, KOMPAS.TV - Sudah menjadi tradisi menjelang hari suci nyepi, para pemuda di Bali membuat Ogoh-Ogoh, yang ditujukan untuk menyucikan lingkungan dari roh jahat.

Sekelompok pemuda di Denpasar, berinisiatif membuat Ogoh-Ogoh menggunakan bahan ramah lingkungan, yang bisa digerakkan melalui aplikasi di ponsel pintar.

Ogoh-Ogoh sang bakasura ini merupakan karya sekaa teruna-teruni perabhu, atau komunitas pemuda pemuda di Jalan Ratna, Denpasar, Bali.

Ogoh-Ogoh ini terlihat seperti Ogoh-Ogoh pada umumnya, yang kerap berarak untuk menyucikan lingkungan dari roh jahat, menjelang hari suci Nyepi.

Ogoh-Ogoh sang bakasura berbeda. Ogoh-Ogoh ini terbuat dari bahan yang ramah lingkungan.

Sekujur tubuh Ogoh-Ogoh menggunakan 25 kilogram kulit telur, yang diambil dari pedagang martabak dan nasi goreng.

Telapak kaki dan tangannya, terbuat dari daun jagung.

Kukunya terbuat dari kulit kelapa, sementara rambutnya terbuat dari serat pandan.

Ogoh-Ogoh bakasura ini dapat membelah diri, dan mengeluarkan Ogoh-Ogoh krisna.

Sama seperti kisah Bakasura yang berhasil Menelan Krisna.

Namun tubuhnya malah terbelah dan keluarlkah Krisna, dalam keadaan selamat.

Ogoh-Ogoh bakasura yang bisa terbelah ini, digerakkan oleh motor listrik, yang dikendalikan dari aplikasi di ponsel pintar.

Menurut rencana Ogoh-Ogoh ini akan diarak pada malam pengrupukan, atau sehari sebelum Nyepi.

Namun karena ada imbauan terkait pencegahan penyebaran virus corona, Ogoh-Ogoh hanya diarak di wilayah banjar, atau rukun warga saja.

Meski kecewa, para pemuda memaklumi, demi terputusnya rantai penyebaran virus corona.

Ogoh-Ogoh sang bakasura dengan tinggi 4,5 meter, telah dibuat sejak 2 bulan lalu.

15 belas pemuda bergotong-royong dalam pengerjaannya.

Ogoh-Ogoh ini menelan biaya 15 juta rupiah, yang berasal dari kas komunitas.