Diduga Alami Baby Blues Seorang Ibu Tega Membunuh Bayinya
BUTON TENGAH, KOMPAS.TV - Seorang ibu di Kabupaten Buton Tengah, Sulawesi Tenggara, membunuh bayinya yang berusia 4 bulan, dan menganiaya anak sulung yang masih balita.
Pelaku diduga mengalami depresi pasca melahirkan, sehingga polisi masih akan memeriksa kejiwaannya.
Tak mudah bagi orangtua untuk mengantarkan anaknya ke peristirahatan terakhir.
Namun hal ini harus dialami oleh seorang ayah di Buton Tengah Sulawsi Tenggara yang kehilangan bayinya berusia empat bulan, karena tewas setelah dianiaya istrinya.
Istrinya bahkan tak hanya menganiaya bayinya yang baru dilahirkan, namun juga menganiaya anak sulungnya yang masih berusia tiga tahun.
Saat peristiwa terjadi, tidak ada saksi yang melihat.
Namun saat ditemukan oleh warga, anak sulungnya masih dapat diselamatkan dan langsung mendapatkan perawatan intensif di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Buton Tengah.
Penganiayaan terhadap dua anak oleh ibunya ini diduga karena depresi pasca melahirkan.
Menurut polisi, belum ada penetapan tersangka pada pelaku, meski diduga kuat, ibunya yang melakukannya.
Karena polisi masih menunggu hasil pemeriksaan kejiwaan pelaku.
Untuk sementara polisi tetap menahan pelaku di ruang tahanan polsek sangia wambulu, sambil memintai keterangan sejumlah saksi.
Pelaku diduga mengalami depresi pasca melahirkan, sehingga polisi masih akan memeriksa kejiwaannya.
Tak mudah bagi orangtua untuk mengantarkan anaknya ke peristirahatan terakhir.
Namun hal ini harus dialami oleh seorang ayah di Buton Tengah Sulawsi Tenggara yang kehilangan bayinya berusia empat bulan, karena tewas setelah dianiaya istrinya.
Istrinya bahkan tak hanya menganiaya bayinya yang baru dilahirkan, namun juga menganiaya anak sulungnya yang masih berusia tiga tahun.
Saat peristiwa terjadi, tidak ada saksi yang melihat.
Namun saat ditemukan oleh warga, anak sulungnya masih dapat diselamatkan dan langsung mendapatkan perawatan intensif di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Buton Tengah.
Penganiayaan terhadap dua anak oleh ibunya ini diduga karena depresi pasca melahirkan.
Menurut polisi, belum ada penetapan tersangka pada pelaku, meski diduga kuat, ibunya yang melakukannya.
Karena polisi masih menunggu hasil pemeriksaan kejiwaan pelaku.
Untuk sementara polisi tetap menahan pelaku di ruang tahanan polsek sangia wambulu, sambil memintai keterangan sejumlah saksi.