Pengamat Nilai Banjir Jakarta Tak Bisa Dihilangkan, Tata Kota Memperparah?

  • 4 tahun yang lalu
Berdasarkan peta BMKG, hujan yang terjadi beberapa hari terakhir ini masih belum berada di puncak cuaca buruk, bahkan curah hujan masih akan terus terjadi hingga Februari. Sementara intensitas hujan yang tinggi akhir-akhir ini menyebabkan banjir yang menimpa DKI Jakarta meluas hingga daerah Bogor, Tangerang, Banten dan Depok serta menjadi musibah banjir terparah yang pernah terjadi. Pengamat Kebijakan Publik Agus Pambagyo menyebut bahwa banjir di Jakarta tak bisa dihilangkan, namun bisa dikurangi. Ia menduga pompa air yang berada di beberapa wilayah di Jakarta yang semestinya bisa dibuang ke laut, tak berfungsi. Selain itu, tata ruang mempengaruhi hal tersebut.

\"Kita ini sangat tidak taat dengan tata ruang. Daerah hijau dan resapan jadi pemukiman. Ya ledakan penduduk iya, tapi kan tidak bisa daerah-daerah penahan air dijadikan pemukiman, gedung komersial.\" kata Agus Pambagyo.

Ia juga menambahkan, ahli tata ruang harus mampu melihat kondisi suatu daerah setidaknya lima tahun ke depan terkait resapan agar tidak terjadi yang tak diinginkan salah satunya banjir yang semakin meluas.

Sementara sebelumnya Presiden Joko Widodo menyebut, banjir meluas akibat sistem ekologi. Namun apakah penataan dan pengelolaan begitu mempengaruhi luasnya daerah yang terdampak banjir? Simak dialog berikut bersama Pengamat Kebijakan Publik Agus Pambagyo.