Kak Seto dan Kapolres Jakut Tanggapi Fenomena Tawuran Antar Geng Motor

  • 4 tahun yang lalu
Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Seto Mulyadi memberi tanggapannya terhadap fenomena tawuran antar geng motor yang terjadi di Sunter Jaya, Minggu, 24 November lalu. Tawuran yang melibatkan dua tersangka di bawah umur ini, menewaskan Herly Suprapto, akibat luka bacok dalam aksi tersebut.



Menurut Kak Seto, para remaja yang terlibat menjadi anggota geng motor hingga melakukan tawuran, juga menjadi korban atas lingkungan yang salah.



"Mereka sama dengan anak remaja yang lain. Tapi mungkin saat itu sedang tidak ada kegiatan, tiba-tiba diajak, diprovokasi dipanas-panaskan. Jadi dalam hal ini di satu sisi mereka adalah pelaku tapi di sisi lain mereka adalah korban. Korban dari lingkungan yang sangat tidak kondusif yang membuat mereka tergelincir, melakukan perbuatan atau tindakan pidana menyimpang," ujarnya, Rabu, 4 Desember 2019 di Mapolres Jakarta Utara.



Diberitakan sebelumnya, para tersangka yang sudah diamankan lebih dulu berinisial FA, 16 dan MF, 14, menjadi pelaku pembacokan terhadap Herly Suprapto hingga tewas. Pembacokan ini dilakukan saat mereka melakukan tawuran. Diketahui, tawuran tersebut juga terjadi atas kesepakatan dua geng motor, yang menganggap tawuran adalah sarana hiburan.



Dalam pengembangannya, Kapolres Jakarta Utara Kombes pol Budhi Herdi Susianto mengatakan ada tiga tersangka lain yang sudah ditangkap. Kedua tersangka (FA dan MF) yang masih di bawah umur ini dalam melakukan tindak pidananya, mendapat bujukan atau disuruh melakukan oleh tiga tersangka yang notabene sudah dewas.



Kontributor/ Yurike Budiman



Foto ( MI/ Benny Bastiandy/ Subarkah )
Kak Seto dan Kapolres Jakut Tanggapi Fenomena Tawuran Antar Geng Motor