Film Dilan 1991
- 5 tahun yang lalu
TRIBUN-VIDEO.COM - Film Dilan 199 diadaptasi dari novel karya Pidi Baiq dengan judul Bagian Kedua : Dilan, Dia Adalah Dilanku 1991.
Film ini merupakan lanjutan film Dilan 1990 yang sukses memukau lebih dari 6 juta penonton bioskop dan menjadi film terlaris sepanjang masa kedua setelah Warkop DKI Reborn yang tayang pada 2016.
Untuk tampil di film ini kembali, Vanesha Prescilla yang berperan sebagai Milea harus melakukan hair extension untuk mengembalikan citra asli Milea pada dirinya.
Di samping itu, Iqbaal Ramadhan yang memerankan tokoh Dilan juga harus menurunkan berat badannya hingga 12 kilogram.
Dalam sekuel kedua ini, Pidi Baiq selaku sutradara dan penulis mengajak Maudy Koesnaedi untuk ikut bergabung menjadi bagian film Dilan 1991.
Fajar Bustomi yang merupakan sutradara film ini mengaku sempat mendapat ancaman dari pembaca novel terkait karakter Mas Herdi yang ada pada film ini.
Tepat pada hari penayangan film ini di seluruh negeri, sejumlah mahasiswa di Makassar menggelar unjuk rasa di Dinas Pendidikan Kota Makassar.
Unjuk rasa ini digelar karena film ini dianggap tidak memuliakan guru.
Film ini juga mengikutsertakan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang saat itu masih menjabat sebagai Wali Kota Bandung.
Film ini merupakan lanjutan film Dilan 1990 yang sukses memukau lebih dari 6 juta penonton bioskop dan menjadi film terlaris sepanjang masa kedua setelah Warkop DKI Reborn yang tayang pada 2016.
Untuk tampil di film ini kembali, Vanesha Prescilla yang berperan sebagai Milea harus melakukan hair extension untuk mengembalikan citra asli Milea pada dirinya.
Di samping itu, Iqbaal Ramadhan yang memerankan tokoh Dilan juga harus menurunkan berat badannya hingga 12 kilogram.
Dalam sekuel kedua ini, Pidi Baiq selaku sutradara dan penulis mengajak Maudy Koesnaedi untuk ikut bergabung menjadi bagian film Dilan 1991.
Fajar Bustomi yang merupakan sutradara film ini mengaku sempat mendapat ancaman dari pembaca novel terkait karakter Mas Herdi yang ada pada film ini.
Tepat pada hari penayangan film ini di seluruh negeri, sejumlah mahasiswa di Makassar menggelar unjuk rasa di Dinas Pendidikan Kota Makassar.
Unjuk rasa ini digelar karena film ini dianggap tidak memuliakan guru.
Film ini juga mengikutsertakan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang saat itu masih menjabat sebagai Wali Kota Bandung.