Profil Brigjen Katamso Darmokusumo - Tentara Nasional Indonesia

  • 5 tahun yang lalu
TRIBUN-VIDEO.COM - Katamso Darmokusumo merupakan pahlawan nasional Indonesia yang lahir di Sragen pada 5 Februari 1923 dan meninggal dunia pada 1 Oktober 1965 di Yogyakarta.

Saat berusia 42 tahun, Katamso Darmokusumo menjabat sebagai Komandan Korem 072/Pamungkas.

Merupakan tokoh yang terbunuh pada saat Gerakan 30 September dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Yogyakarta pada 22 Oktober 1965.

Pendidikan

Setelah menyelesaikan pendidikan sekolah dasar dan sekolah menengah, Katamso Darmokusumo melanjutkan pendidikan tentara PETA.

PETA merupakan Pembela Tanah Air yang saat itu pendidikannya berlangsung di Bogor.

Katamso Darmokusumo kemudian bergabung dengan TKR (Tentara Keamanan Rakyat).

Peran

Katamso Darmokusumo bertugas memimpin pasukan untuk mengusir Belanda pada saat terjadi agresi militer.

Pada masa awal kemerdekaan Indonesia, berbagai peristiwa terjadi di dalam maupun luar negeri.

Ketika kemerdekaan Indonesia telah diakui di mata internasional, terjadi pemberontakan Batalyon 426 di Jawa Tengah.

Katamso Darmokusumo kemudian diberikan tugas untuk melumpuhkan pemberontakan tersebut bersama pasukannya.

'Biografi Brigadir Jenderal Katamso Darmokusumo' menginformasikan bahwa pada 1963 Katamso Darmokusumo diberikan tugas sebagai Komandan Korem 072 Kodam VII/Diponegoro yang terletak di Yogyakarta.

Pada saat itu, PKI telah menyebar di kalangan masyarakat.

PKI bahkan mengincar para pemuda intelektual untuk bergabung dan menjadi kekuatan PKI.

Katamso Darmokusumo yang mengetahui hal ini kemudian melakukan pembinaan kepada mahasiswa di Solo dan memberikan pelatihan militer untuk meningkatkan kecintaan kepada Republik Indonesia.

PKI tidak hanya membunuh perwira yang berada di Jakarta, namun juga para perwira di daerah, termasuk di wilayah Kodam VII/Diponegoro.

Pada saat itu, PKI berhasil menghasut TNI di Yogyakarta dan menguasai RRI Yogyakarta.

Atas kejadian tersebut, markas Korem 072 di bawah Komando Katamso Darmokusumo melakukan pembentukan Dewan Revolusi.

Katamso Darmokusumo merupakan perwira yang tidak menyetujui adanya PKI sehingga menjadi sasaran penculikan.

Pada saat itu, PKI melancarkan penculikan dan pembunuhan pada Katamso Darmokusumo dan Sugiono.

Katamso Darmokusumo dan Sugiono dibawa ke daerah Kentungan dan dipukul hingga tewas.

PKI kemudian menyiapkan lubang di Yogyakarta untuk menyembunyikan jenazah Katamso Darmokusumo dan Sugiono.

Jenazah Katamso Darmokusumo dan Sugiono baru ditemukan pada 21 Oktober 1965 dalam keadaan rusak.

Pada 22 Oktober 1965, jenazah Katamso Darmokusumo dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Yogyakarta.

Karier

Shodanco Peta di Solo

Komandan Kompi di klaten

Komandan Kompi Batalyon 28 Divisi IV

Komandan Batalyon "A" Komando Operasi 17 Agustus

Kepala Staff Resimen Team Pertempuran (RTP) II Diponegoro

Kepala Staff Resimen Riau Daratan Kodam III/17 Agustus

Komando Pendidikan dan Latihan (Koplat) merangkap Komandan Pusat

Pendidikan Infanteri (Pusdikif) di Bandung

Komandan Resort Militer korem 072, Komando Daerah Militer (Kodam) VII Diponegoro di Yogyakarta.