Film Kartini (2017) - Film Biopik RA Kartini
- 5 tahun yang lalu
TRIBUN-VIDEO.COM - Film 'Kartini' merupakan film biopik dari tokoh emansipasi wanita tanah air, Raden Ajeng Kartini.
'Kartini' disutradarai oleh Hanung Bramantyo dan menghadirkan deretan aktris dan aktor papan atas Indonesia seperti Dian Sastrowardoyo, Reza Rahadian, Adinia Wirasti, Ayushita Nugraha, Acha Septriasa, Christine Hakim, Denny Sumargo, Denny Sutomo, dan Djenar Maesa Ayu.
Rilis pada 19 April 2017, 'Kartini' mengambil latar di Jepara pada rentang waktu 1883-1905.
Kisah Kartini mulai dari kecil hingga dewasa dapat disaksikan dalam film biopik ini.
Pemberontakan Kartini sudah bisa dilihat ketika usianya masih kecil.
Kartini kecil memberontak ketika dirinya tilarang tidur dengan ibunya, Ngasirah yang merupakan seorang asisten rumah tangga.
Hal tersebut bertentangan dengan adat Jawa karena ayah Kartini adalah seorang Bupati yang termasuk golongan bangsawan.
Saat memasuki usia muda, Kartini harus mengikuti tradisi pingitan saat usianya sudah siap dinikahi.
Kejenuhan Kartini yang harus selalu berada di dalam rumah terobati ketika kakaknya, Sosrokartono memberikan sebuah kunci lemarinya yang berisi buku-buku sebelum berangkat ke Belanda.
Kartini merasa pikirannya tidak lagi terpenjara setelah membaca buku-buku milik Sosrokartono.
Saat kedua adiknya, Kardinah dan Roekmini memasuki usia pingitan, Kartini merasa memiliki orang yang bisa membantu perjuangannya.
Dalam film ini, Kartini digambarkan sebagai perempuan tomboi yang jauh dari kesan sosok putri bangsawan yang anggun.
'Kartini' disutradarai oleh Hanung Bramantyo dan menghadirkan deretan aktris dan aktor papan atas Indonesia seperti Dian Sastrowardoyo, Reza Rahadian, Adinia Wirasti, Ayushita Nugraha, Acha Septriasa, Christine Hakim, Denny Sumargo, Denny Sutomo, dan Djenar Maesa Ayu.
Rilis pada 19 April 2017, 'Kartini' mengambil latar di Jepara pada rentang waktu 1883-1905.
Kisah Kartini mulai dari kecil hingga dewasa dapat disaksikan dalam film biopik ini.
Pemberontakan Kartini sudah bisa dilihat ketika usianya masih kecil.
Kartini kecil memberontak ketika dirinya tilarang tidur dengan ibunya, Ngasirah yang merupakan seorang asisten rumah tangga.
Hal tersebut bertentangan dengan adat Jawa karena ayah Kartini adalah seorang Bupati yang termasuk golongan bangsawan.
Saat memasuki usia muda, Kartini harus mengikuti tradisi pingitan saat usianya sudah siap dinikahi.
Kejenuhan Kartini yang harus selalu berada di dalam rumah terobati ketika kakaknya, Sosrokartono memberikan sebuah kunci lemarinya yang berisi buku-buku sebelum berangkat ke Belanda.
Kartini merasa pikirannya tidak lagi terpenjara setelah membaca buku-buku milik Sosrokartono.
Saat kedua adiknya, Kardinah dan Roekmini memasuki usia pingitan, Kartini merasa memiliki orang yang bisa membantu perjuangannya.
Dalam film ini, Kartini digambarkan sebagai perempuan tomboi yang jauh dari kesan sosok putri bangsawan yang anggun.