• 5 tahun yang lalu
Isu bunuh diri lagi viral di lini media massa. Banyak kejadian-kejadian dan kisah korban yang melakukan bunuh diri diberitakan oleh media. Namun, kebanyakan kemasan berita dinilai kurang tepat oleh Pendiri Komunitas Into the Light Benny Prawira.
Benny mengatakan banyak kemasan berita tentang bunuh diri hanya fokus pada kronologis dan metode bunuh diri. Gak jarang para jurnalis ceritakan drama-drama yang jadi latar belakang korban lakukan bunuh diri.
Menurut analisis Benny kemasan berita seperti ini bisa berdampak ke pembaca ikut depresi. Dampak itu disebut sebagai werther effect, pembaca atau penonton yang saksikan fenomena bunuh diri ikut merasakan tekanan akibat kronologis nyata. Mereka bisa terbayang rasanya bunuh diri bahkan bisa memicu orang melakukannya.
Idealnya kemasan berita soal bunuh diri cukup kronologis saja dan inisial nama korban. Jika perlu wartawan bisa mengedukasi pembaca dengan masalah sosial dan psikologis bunuh diri. Serta petunjuk untuk pencegahan bunuh diri jika orang berniat melakukannya.
Komunitas Into the Light bareng AJI Jakarta sempat melakukan riset pengetahuan jurnalis tentang bunuh diri. Hasilnya banyak dari mereka yang masih awam soal isu ini.

Dianjurkan