Kisah Hidup Nakhoda, Sang Penjaga Nyawa Seisi Kapal

  • 5 tahun yang lalu
Sejak 2006, pria asal Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, Sahrani, bekerja sebagai nakhoda kapal tradisional. Pria yang akrab disapa Cen ini mengaku belajar mengendalikan kapal secara otodidak selepas lulus SMA.

Menurutnya, ada dua modal yang wajib dimiliki seorang nakhoda kapal, yakni keberanian dan mengerti tentang laut. Nakhoda harus mengetahui titik-titik rawan, posisi karang kecil, hingga alurnya.

Kesulitan menjadi nakhoda kapal adalah saat cuaca buruk di tengah laut. Para nakhoda kapal, termasuk diri Cen, harus menggunakan feeling untuk memutuskan apakah melanjutkan perjalanan atau memilih ke daratan terdekat. Sejumlah kesulitan itulah yang tak jarang dihadapi oleh Cen.

Bagi Cen, semua keselamatan kru kapal dan penumpang adalah tanggung jawabnya sehingga kapal adalah rumah yang harus dijaga termasuk keseluruhan isi di dalamnya.

Simak kisah hidup Cen sebagai nakhoda kapal tradisional dalam dokumenter Orang-Orang Jakarta berikut ini.