Tedong Silaga or buffalo fighting is a tradition of Toraja tribe in South Sulawesi which became one of the series of Rambu Solo ceremony. The buffalo fighting activity is called Ma'pasilaga tedong.
The custom of Ma'pasilaga tedong is usually done after Ma'tammu tedong procession where the buffalo brought by relatives of the deceased person is collected in Tongkonan home yard.
Then some of the buffalo that have been collected will be pitted against each other as a sign of gratitude for the whole family.
In the present buffalo fighting or Tedong Silaga carried out by the family who entered the Rambu Solo by inviting buffaloes fighter from other regions in Toraja. It is aimed to enliven the Rambu Solo show with Ma'pasilaga tedong spectacle. In addition to channeling the hobby of Toraja people who fond of buffalo fight.
The event tedong silaga is held in cooperation with the Komunitas Pecinta Tedong Silaga (KPTS) or the community of buffalo fighting lovers which has thousands of members and spread across Toraja and various regions in Indonesia.
--------------
Tedong Silaga atau adu kerbau merupakan tradisi suku Toraja di Sulawesi Selatan yang menjadi salah satu rangkaian upacara Rambu Solo. Kegiatan adu kerbau disebut dengan Ma'pasilaga tedong.
Adat Ma'pasilaga Tedong biasanya dilaksanakan saat usai prosesi Ma'tammu tedong dimana kerbau-kerbau yang dibawa oleh sanak keluarga orang yang meninggal di kumpulkan di halaman rumah Tongkonan.
Kemudian beberapa dari kerbau yang telah dikumpulkan akan diadu satu sama lain sebagai tanda syukur seluruh anggota keluarga.
Dimasa kini adu kerbau atau Tedong Silaga dilaksanakan oleh pihak keluarga yang mengadakan Rambu Solo dengan mengundang kerbau-kerbau petarung dari wilayah lain di Toraja. Hal ini bertujuan untuk memeriahkan acara Rambu Solo dengan tontonan Ma'pasilaga tedong. Selain menyalurkan hobby orang Toraja yang gemar dengan adu kerbau.
Acara tedong silaga diadakan bekerjasama dengan Komunitas Pecinta Tedong Silaga (KPTS) yang memiliki ribuan anggota dan tersebar di Toraja dan berbagai wilayah di Indonesia.
The custom of Ma'pasilaga tedong is usually done after Ma'tammu tedong procession where the buffalo brought by relatives of the deceased person is collected in Tongkonan home yard.
Then some of the buffalo that have been collected will be pitted against each other as a sign of gratitude for the whole family.
In the present buffalo fighting or Tedong Silaga carried out by the family who entered the Rambu Solo by inviting buffaloes fighter from other regions in Toraja. It is aimed to enliven the Rambu Solo show with Ma'pasilaga tedong spectacle. In addition to channeling the hobby of Toraja people who fond of buffalo fight.
The event tedong silaga is held in cooperation with the Komunitas Pecinta Tedong Silaga (KPTS) or the community of buffalo fighting lovers which has thousands of members and spread across Toraja and various regions in Indonesia.
--------------
Tedong Silaga atau adu kerbau merupakan tradisi suku Toraja di Sulawesi Selatan yang menjadi salah satu rangkaian upacara Rambu Solo. Kegiatan adu kerbau disebut dengan Ma'pasilaga tedong.
Adat Ma'pasilaga Tedong biasanya dilaksanakan saat usai prosesi Ma'tammu tedong dimana kerbau-kerbau yang dibawa oleh sanak keluarga orang yang meninggal di kumpulkan di halaman rumah Tongkonan.
Kemudian beberapa dari kerbau yang telah dikumpulkan akan diadu satu sama lain sebagai tanda syukur seluruh anggota keluarga.
Dimasa kini adu kerbau atau Tedong Silaga dilaksanakan oleh pihak keluarga yang mengadakan Rambu Solo dengan mengundang kerbau-kerbau petarung dari wilayah lain di Toraja. Hal ini bertujuan untuk memeriahkan acara Rambu Solo dengan tontonan Ma'pasilaga tedong. Selain menyalurkan hobby orang Toraja yang gemar dengan adu kerbau.
Acara tedong silaga diadakan bekerjasama dengan Komunitas Pecinta Tedong Silaga (KPTS) yang memiliki ribuan anggota dan tersebar di Toraja dan berbagai wilayah di Indonesia.
Category
🐳
Hewan