Pilpres, SARA, dan Tudingan Romy - AIMAN (1)

  • 6 tahun yang lalu
Romahurmuziy alias Romy, mengeluarkan pernyataan terkait isu SARA yang sempat ditujukan ke Joko Widodo di Pilpres 2014 kala dirinya menjadi tim pemenangan capres - cawapres, Jokowi - JK.

Saat itu Romy mengatakan pernah menerima dummy terkait pembuatan media kampanye hitam, Obor Rakyat, yang menjadi alat provokasi penebar isu SARA dan dibuat oleh pendukung sang rival, Prabowo Subianto.

Tak henti atas pengakuan adanya penyerahan dummy ke Romahurmuziy, ia pun kembali mengutarakan hal yang bombastis yakni terkait adanya utusan Prabowo Subianto yang menanyakan kepastian Presiden Joko Widodo untuk menjadikannya cawapres di Pilpres 2019 mendatang. Adanya opsi duet capres - cawapres Jokowi - Prabowo inilah yang menjadi inti pembicaraan utusan Prabowo tersebut. Namun lagi-lagi, pihak Partai Gerindra membantah adanya opsi tersebut. Menurut Gerindra hal itu tak mungkin karena Prabowo telah menyambut mandat partai untuk menjadi calon presiden dari Partai Gerindra di pilpres mendatang.

Jurnalis KompasTV, Aiman Witjaksono mendatangi kediaman Romy. Menurut Romy dua hal yang dilontarkanya dan tengah menjadi perbincangan publik tersebut bukanlah tudingan dan wacana semata. Justru sebaliknya ia mengungkapkan kebenaran atas hal yang telah terjadi. Tak hanya itu, Romy juga mengatakan adanya opsi pembentukan demokrasi yang berlandaskan musyarawah mufakat di pemilihan presiden 2019 mendatang.