Sebuah kejadian yang tidak seharusnya terjadi di Indonesia. Pasalnya, Indonesia penduduknya mayoritas muslim. Bagaimana pula pengajian Tabligh Akbar bisa dibubarkan oleh sekelompok orang.
Dilansir laman Gubernurmuslim, entah setan apa yang merasuki kepala puluhan preman pendukung Terdakwa Zhong Wan Xie alias Ahoax, sehingga mereka dengan brutal berani membubarkan acara Dakwah Islam: Tabligh Akbar Gubernur Muslim untuk Jakarta (GMJ) bersama warga Pulau Kelapa, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta serta meneror para ulama yang hadir, hari ini Rabu 12/4/2017.
Dengan berseragam kotak-kotak, puluhan massa preman nan beringas ini tiba-tiba memasuki lapangan sepakbola di Pulau Kelapa Kepulauan Seribu lokasi dilangsungkannya acara Tabligh Akbar hari ini yang dimulai sejak pukul 13.00 WIB.
Namun para preman datang ke tempat ini bukan untuk mendengarkan ceramah, apalagi ikut mengaji. Tapi mereka datang untuk berbuat rusuh, mengganggu para jama’ah dan kyai peserta Tabligh Akbar dan membubarkan acara Tabligh Akbar ini.
Entah apa alasan mereka melakukan tindakan sekeji itu. Padahal belum lama pada tanggal 13, 14 dan 15 Februari 2017 lalu saat Imam Besar FPI Habib Muhammad Rizieq Shihab beserta rombongan para ulama dan habaib GNPF-MUI datang dan berdakwah selama tiga hari berturut-turut di Kepulauan Seribu, namun tidak ada gangguan sama sekali dari siapapun itu, termasuk dari preman-preman ini.
Ini menunjukkan para preman Ahoax ini sejatinya adalah para pengecut. Karena mereka hilang nyali dan ngumpet tak berani mengganggu saat Habib Rizieq datang, karena beliau datang bersama rombongan besar dan dikawal oleh Laskar-Laskar FPI.
Sementara GMJ hadir dengan rombongan kecil tanpa pengawalan yang memadai bahkan banyak diantaranya adalah ibu-ibu, jadi para preman ini berani datang untuk menyerbu.
Menurut penuturan warga masyarakat sekitar banyak diantara para perusuh ini adalah Kader PDIP, dan sebagian lainnya adalah orang-orang tidak dikenal alias dari luar Pulau Kelapa.
Akhirnya Ustadz Namruddin yang sedang memberikan ceramah dan sempat membacakan sholawat untuk menenangkan keberingasan massa kotak-kotak, tak kuasa untuk melanjutkan acara Tabligh Akbar ini.
Karena para preman terus berteriak-teriak dan mencaci maki para ulama dengan kata-kata kotor termasuk “anjing babi” terutama kepada KH. Alfian Tandjung serta mengganggu Tabligh Akbar.
Akhirnya Ustadz Namruddin bersama KH. Alfian Tandjung, Ustadz Syaugi dan rombongan GMJ lainnya segera pulang ke Jakarta dengan menggunakan speedboat. Alhamdulillah kondisi mereka semua sehat wal afiat.
Warga masyarakat Pulau Kelapa sendiri sangat antusias menghadiri Tabligh Akbar hari ini. Warga menyatakan tidak takut terhadap intimidasi para preman dan siap menangkan Gubernur Muslim, Anies-Sandi pada Pikada DKI Putaran Kedua 19/4/2017 nanti.
Insya Allah serangan brutal anarkis, intoleran, anti Pancasila, anti Kebhinnekaan dan anti Keberagaman yang dilakukan oleh preman pendukung Ahoax ini akan segera dilaporkan ke polisi.
Dilansir laman Gubernurmuslim, entah setan apa yang merasuki kepala puluhan preman pendukung Terdakwa Zhong Wan Xie alias Ahoax, sehingga mereka dengan brutal berani membubarkan acara Dakwah Islam: Tabligh Akbar Gubernur Muslim untuk Jakarta (GMJ) bersama warga Pulau Kelapa, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta serta meneror para ulama yang hadir, hari ini Rabu 12/4/2017.
Dengan berseragam kotak-kotak, puluhan massa preman nan beringas ini tiba-tiba memasuki lapangan sepakbola di Pulau Kelapa Kepulauan Seribu lokasi dilangsungkannya acara Tabligh Akbar hari ini yang dimulai sejak pukul 13.00 WIB.
Namun para preman datang ke tempat ini bukan untuk mendengarkan ceramah, apalagi ikut mengaji. Tapi mereka datang untuk berbuat rusuh, mengganggu para jama’ah dan kyai peserta Tabligh Akbar dan membubarkan acara Tabligh Akbar ini.
Entah apa alasan mereka melakukan tindakan sekeji itu. Padahal belum lama pada tanggal 13, 14 dan 15 Februari 2017 lalu saat Imam Besar FPI Habib Muhammad Rizieq Shihab beserta rombongan para ulama dan habaib GNPF-MUI datang dan berdakwah selama tiga hari berturut-turut di Kepulauan Seribu, namun tidak ada gangguan sama sekali dari siapapun itu, termasuk dari preman-preman ini.
Ini menunjukkan para preman Ahoax ini sejatinya adalah para pengecut. Karena mereka hilang nyali dan ngumpet tak berani mengganggu saat Habib Rizieq datang, karena beliau datang bersama rombongan besar dan dikawal oleh Laskar-Laskar FPI.
Sementara GMJ hadir dengan rombongan kecil tanpa pengawalan yang memadai bahkan banyak diantaranya adalah ibu-ibu, jadi para preman ini berani datang untuk menyerbu.
Menurut penuturan warga masyarakat sekitar banyak diantara para perusuh ini adalah Kader PDIP, dan sebagian lainnya adalah orang-orang tidak dikenal alias dari luar Pulau Kelapa.
Akhirnya Ustadz Namruddin yang sedang memberikan ceramah dan sempat membacakan sholawat untuk menenangkan keberingasan massa kotak-kotak, tak kuasa untuk melanjutkan acara Tabligh Akbar ini.
Karena para preman terus berteriak-teriak dan mencaci maki para ulama dengan kata-kata kotor termasuk “anjing babi” terutama kepada KH. Alfian Tandjung serta mengganggu Tabligh Akbar.
Akhirnya Ustadz Namruddin bersama KH. Alfian Tandjung, Ustadz Syaugi dan rombongan GMJ lainnya segera pulang ke Jakarta dengan menggunakan speedboat. Alhamdulillah kondisi mereka semua sehat wal afiat.
Warga masyarakat Pulau Kelapa sendiri sangat antusias menghadiri Tabligh Akbar hari ini. Warga menyatakan tidak takut terhadap intimidasi para preman dan siap menangkan Gubernur Muslim, Anies-Sandi pada Pikada DKI Putaran Kedua 19/4/2017 nanti.
Insya Allah serangan brutal anarkis, intoleran, anti Pancasila, anti Kebhinnekaan dan anti Keberagaman yang dilakukan oleh preman pendukung Ahoax ini akan segera dilaporkan ke polisi.
Category
🗞
News