Mantan Miss Montana meledek siswa Austistiknya - Tomonews
- 7 years ago
MANTAN MISS MONTANA MELEDEK MURID-MURID AUTISTIKNYA
Mantan Miss Montana yang berubah profesi menjadi guru kebutuhan khusus berada dalam situasi panas karena postingan media sosialnya yang mengolok-olok para siswa dan orang tua.
Sheridan Tihista, Miss Montana 2013, saat ini adalah guru pendidikan khusus di sekolah menengah Liberty di West Fargo, Dakota Utara.
Pekan lalu, sekelompok orang tua anonim mrngirimkan lebih dari 20 halaman tweets nya ke media lokal dan petugas sekolah.
Dalam tweet, Tihista menulis banyak hal mengenai pekerjaannya di ruang kelas dengan anak-anak autistik.
Dalam satu tweet dia menyebut ibu siswa autistik sebagai "Monster," sementara di postingan lain ia memanggil siswa "setan."
Dalam postingan lain, dia mengatakan bagian terbaik tentang mengajar anak-anak autistik adalah bahwa dia tidak perlu mengubah aktivitas kelas karena "kita sukaaaaa rutinitas!"
Kemudian ia bahkan memposting foto dari percakapan dengan seseorang mengatakan mereka ingin "perhatian" sebagai hadiah Natal mereka, kemuduan dengan tega menulis "Pada dasarnya semua murid-murid saya."
Tihista ini juga cukup ‘cerdas’ untuk membiarkan akun Twitter-nya dapat dilihat umum. Pada 7 April, ia membuat akunnya untuk pribadi sebelum menghapus akun.
Ia berkata pada berita daerah,"postingan saya mungkin tidak menyenangkan tapi tidak menggambarkan jenis pendidik seperti apa saya."
Ya, mereka hanya menggambarkan rambut pirangnya.
Pejabat sekolah sekarang menyelidiki materi dan akan memutuskan apakah dibutuhkan tindakan pendisiplinan.
Mantan Miss Montana yang berubah profesi menjadi guru kebutuhan khusus berada dalam situasi panas karena postingan media sosialnya yang mengolok-olok para siswa dan orang tua.
Sheridan Tihista, Miss Montana 2013, saat ini adalah guru pendidikan khusus di sekolah menengah Liberty di West Fargo, Dakota Utara.
Pekan lalu, sekelompok orang tua anonim mrngirimkan lebih dari 20 halaman tweets nya ke media lokal dan petugas sekolah.
Dalam tweet, Tihista menulis banyak hal mengenai pekerjaannya di ruang kelas dengan anak-anak autistik.
Dalam satu tweet dia menyebut ibu siswa autistik sebagai "Monster," sementara di postingan lain ia memanggil siswa "setan."
Dalam postingan lain, dia mengatakan bagian terbaik tentang mengajar anak-anak autistik adalah bahwa dia tidak perlu mengubah aktivitas kelas karena "kita sukaaaaa rutinitas!"
Kemudian ia bahkan memposting foto dari percakapan dengan seseorang mengatakan mereka ingin "perhatian" sebagai hadiah Natal mereka, kemuduan dengan tega menulis "Pada dasarnya semua murid-murid saya."
Tihista ini juga cukup ‘cerdas’ untuk membiarkan akun Twitter-nya dapat dilihat umum. Pada 7 April, ia membuat akunnya untuk pribadi sebelum menghapus akun.
Ia berkata pada berita daerah,"postingan saya mungkin tidak menyenangkan tapi tidak menggambarkan jenis pendidik seperti apa saya."
Ya, mereka hanya menggambarkan rambut pirangnya.
Pejabat sekolah sekarang menyelidiki materi dan akan memutuskan apakah dibutuhkan tindakan pendisiplinan.