Polisi Filipina menabrak pengunjuk rasa di luar Kedutaan Besar Amerika - Tomonews
- 8 years ago
POLISI FILIPINA MENABRAK PENGUNJUK RASA DI LUAR KEDUTAAN BESAR AMERIKA SERIKAT
polisi brutal menabrak para pengunjuk rasa di luar Kedutaan besar AS di Manila
Unjuk rasa di Manila berubah mematikan pada hari Rabu setelah polisi menabrak dan hampir membunuh puluhan demonstran.
Lebih dari seribu orang-orang berada di luar Kedutaan besar Amerika pada Rabu untuk memprotes kehadiran militer Amerika Serikat di negara itu.
Ketika unjuk rasa akan berakhir, Marcelino Pedrozo, komandan Polisi Daerah Manila, tiba dan memerintahkan pembubaran dengan cara brutal.
Dia tertangkap di video memarahi anak buahnya untuk tidak melawan, menyebabkan mereka kehilangan muka pada Kedutaan besar.
Setelah polisi anti huru hara melemparkan gas air mata untuk memecah para aktivis, salah satu petugas memutuskan akan lebih mudah untuk menabrak mereka.
Video yang diambil memperlihatkan mobil mengemudi liar maju mundur, berulang kali menginjak-injak sejumlah aktivis.
Tiga orang terluka parah, sementara 10 orang lainnya dibawa ke rumah sakit.
Pedrozo kemudian membela pengemudi, mengklaim ia tidak berniat untuk menabrak siapa pun, dan hanya mencoba untuk meluruskan keributan.
Untungnya, tidak ada yang percaya omong kosong itu. Pedrozo, pengemudi dan tujuh orang lainnya telah sejak itu dicabut dari jabatan mereka.
Presiden Filipina Rodrigo Duterte, yang saat ini sedang berjabat tangan dengan Cina, telah menjanjikan untuk menyelidiki insiden.
polisi brutal menabrak para pengunjuk rasa di luar Kedutaan besar AS di Manila
Unjuk rasa di Manila berubah mematikan pada hari Rabu setelah polisi menabrak dan hampir membunuh puluhan demonstran.
Lebih dari seribu orang-orang berada di luar Kedutaan besar Amerika pada Rabu untuk memprotes kehadiran militer Amerika Serikat di negara itu.
Ketika unjuk rasa akan berakhir, Marcelino Pedrozo, komandan Polisi Daerah Manila, tiba dan memerintahkan pembubaran dengan cara brutal.
Dia tertangkap di video memarahi anak buahnya untuk tidak melawan, menyebabkan mereka kehilangan muka pada Kedutaan besar.
Setelah polisi anti huru hara melemparkan gas air mata untuk memecah para aktivis, salah satu petugas memutuskan akan lebih mudah untuk menabrak mereka.
Video yang diambil memperlihatkan mobil mengemudi liar maju mundur, berulang kali menginjak-injak sejumlah aktivis.
Tiga orang terluka parah, sementara 10 orang lainnya dibawa ke rumah sakit.
Pedrozo kemudian membela pengemudi, mengklaim ia tidak berniat untuk menabrak siapa pun, dan hanya mencoba untuk meluruskan keributan.
Untungnya, tidak ada yang percaya omong kosong itu. Pedrozo, pengemudi dan tujuh orang lainnya telah sejak itu dicabut dari jabatan mereka.
Presiden Filipina Rodrigo Duterte, yang saat ini sedang berjabat tangan dengan Cina, telah menjanjikan untuk menyelidiki insiden.