Rumahku di Kap Lampu Jalan

  • 8 tahun yang lalu
Seperti halnya manusia, aku burung-burung gereja pun mengalami nasib yang sama. Tempat tinggal di kota besar adalah masalah. Pembangunan gedung-gedung pencakar langit bermunculan. Gedung perkantoran, pabrik, sarana umum, jalan dan lain-lain. Begitu juga pemukiman penduduk yang terus melebar hingga pinggiran Jakarta. Semua itu seringkali mengorbankan lingkungan. Tidak sedikit pepohonan menjadi korban. Di tebang atas nama kepentingan manusia. Semua jadi beton semen.

Lingkunan dan ekosistem rusak.

Kini tempat tinggalku makin terpinggirkan, hingga aku harus menempati kap lampu jalan yang sudah rusak. Kacanya yang pecah memungkinkan aku untuk keluar masuk seperti di rumahku sendiri. Tempatnya yang tinggi, membuatku tenang karena tak ada gangguan, kadang beberapa tawon memang sempat membuatku tidak nyaman, namu hanya sebentar.