Kedatangan Jenazah Copilot Pesawat T50I Disambut Isak Tangis

  • 8 years ago
TEMPO.CO, Yogyakarta: Jenazah Kapten Dwi Cahyadi, kopilot pesawat T 50 I yang jatuh saat melakukan aksi akrobatik, di gelaran Gebyar Dirgantara Yogyakarta, Minggu sore tiba di rumah duka di Dusun Krodan, Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta. Kedatangan jenazah korban pesawat tempur jenis T50 I, Golden Eagle, tersebut disambut isak tangis keluarga.

Kedatangan jenazah Kapten Dwi Cahyadi dibawa dengan menggunakan mobil ambulans TNI Angkatan Udara, Yogyakarta, sekitar pukul 15.00. Para pelayat anggota TNI AU, dan kerabat serta tetangga mulai berdatangan ke rumah duka di dusun Krodan, Maguwoharjo, Depok, Sleman, Jalan Kepuhsari 17, RT 07, RW 05. Peti jenazah yang telah dibalut bendera merah putih lantas dikeluarkan dari dalam ambulans dan dibawa ke dalam rumah oleh beberapa rekan korban sesama anggota TNI AU. Beberapa karangan bunga turut berduka cita pun mulai berdatangan.

Kapten Dwi Cahyadi lahir 6 Juli 1984. Ia merupakan lulusan AAU tahun 2005, almarhum lulus sebagai penerbang solo, T-50I Golden Eagle di pangkalan Tni Au Lanud Adi Soemarmo, Jawa Tengah, pada 11 April 2014.

Kakak almarhum, Eddy, menuturkan, dirinya bertemu dengan adiknya Kapten Dwi Cahyadi, sekitar dua minggu yang lalu. Eddy juga menambahkan, sebagai penerbang, Kapten Dwi Cahyadi merasa bangga saat terbang melewati atas rumahnya.
Sementara itu, Bonirah, ibunda Kapten Dwi Cahyadi, tampak syok atas kepergian anaknya karena saat kecelakaan terjadi dirinya dan sanak keluarga lainnya menyaksikannya langsung. Sehari sebelumnya, Dwi bahkan sempat mengajak bapaknya, Suciono, untuk naik pesawat yang akan digunakan untuk atraksi.

Almarhum sendiri dikenal berkinerja baik. Dwi Cahyadi meninggalkan dua anak laki-laki , dan seorang istri bernama Dwi Wanita Ambarsari, sementara kedua anaknya bernama Ega berusia 5 tahun , dan Ian 2,5 tahun.

Ratusan pelayat bergantian datang. Rencananya, almarhum akan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan, Kusumanegara, Yogyakarta pada Senin, 21 Desember 2015, pukul 10.00, dengan upacara militer. Sementara itu, jenazah Letkol PNB Marda dibawa ke rumah duka di Madiun untuk dimakamkan.

Jurnalis Video: Hand Wahyu (Yogyakarta)
Editor dan Narator: Ngarto Februana